29 Juli 2009

Membaca Dapat Menstimulasi Otak Balita


Masa kritis perkembangan otak anak terjadi pada enam tahun pertama. Dengan membaca buku bisa menjadi stimulasi untuk perkembangan otak dan intelektual anak.

"Stimulasi berarti segala pengalaman, kondisi dan dapat memberi kontribusi pada perkembangan anak," kata Indah Renata M.Si, seorang psikolog, di Jayapura, Minggu (26/7).

Stimulasi sebaiknya bukanlah untuk memaksakan kemajuan anak pada arah tertentu, akan tetapi lebih pada memberikan anak pengalaman baru yang berpotensi mengoptimalkan tumbuh kembang anak. "Dengan membaca maka dapat membuka pintu pengetahuan bagi anak serta dapat menumbuh kembangkan pertumbuhan otaknya," ujarnya.

Menurutnya, membaca buku bagi anak usia bawah lima tahun (balita) dapat mendorong keintiman emosional dan komunikasi antara anak dengan orang tua. "Apabila pada usia 1-3 tahun anak sering dibacakan oleh orang tuanya, anak akan memiliki kemampuan berbahasa yang lebih baik pada usia 2-5 tahun. Selain itu, mereka juga memiliki pemahaman bacaan yang lebih baik pada usia tujuh tahun dibandingkan anak-anak yang tidak dibiasakan membaca," ujarnya.

Lebih lanjut ia katakan, tidak ada kata terlalu cepat untuk memperkenalkan kegiatan membaca pada anak. Membaca dapat dilakukan pada usia yang sangat dini karena anak sudah dapat mengerti proses membaca. "Biasakan memberi hadiah buku pada saat anak berulang tahun. Dorong anak untuk melakukan kegiatan membaca dengan teman-temannya. Ciptakan suasana membaca di rumah maupun di sekolah dan sediakan rak buku untuk menyimpan buku bacaan yang bervariasi," ujarnya.