22 April 2009

Bahasa Inggris Mudah, Siswa Optimis Capai Target

Soal Bahasa Inggris yang diujikan pada hari kedua ujian nasional (Unas) ternyata tidak sesulit yang dibayangkan. Soal listening dan bacaan yang cukup jelas dan mudah dipahami menjadikan siswa optimis bisa memenuhi standar kelulusan yang sudah ditentukan. Bahkan dari 50 soal yang diujikan mereka mengaku bisa mengerjakan 35 soal lebih.

Hal itu dikemukakan oleh sejumlah siswa SMA/MA dan SMK di Kayaked pada KR Selasa (21/4).
Laela Nur Fatimah siswa kelas XII IPS MAN 1 Yogyakarta mengatakan, soal Bahasa Inggris yang diujikan pada hari kedua cukup mudah (tidak sesulit soal try out). Bahkan dari 50 soal yang diujikan Laela, optimis bisa mengerjakan 35 soal. “Untungnya soal Bahasa Inggris yang diujikan tidak terlalu sulit, sehingga saya bisa sedikit lega. Mudah-mudahan soal Matematikanya juga mudah, jadi nilai saya bisa bagus,” ungkapnya.
Laela menyatakan, dari beberapa soal yang diujikan, soal Matematika dianggap paling sulit. Untuk mengatasi persoalan itu selain banyak mengerjakan soal latihan, Laela juga berdoa dengan harapan saat ujian nanti bisa lebih tenang.
“Walaupun satu hari hanya satu mata pelajaran, tapi untuk Matematika saya tetap deg-degan,” ujarnya.
Komentar serupa diungkapkan Nina Rochana siswa SMKN 4 Yogyakarta. Menurutnya, soal ujian Bahasa Inggris tergolong gampang. Sehingga dirinya cukup yakin akan memperoleh nilai bagus untuk mapel ini. Padahal awalnya ia mengaku cukup dheg-dhegan saat akan mengerjakan soal. “Daripada Bahasa Indonesia kemarin, soal Bahasa Inggrisnya lebih mudah. Semua soal bisa saya kerjakan. Soal listening juga jelas, sehingga gampang dipahami. Kalau untuk Bahasa Inggris, optimis bisa mendapatkan nilai bagus,” ucap Nina.
Dikatakan, dirinya juga mendapatkan sisa waktu yang cukup banyak, karena semua soal bisa dirampungkan dengan cepat. Meski demikian, siswa baru diizinkan keluar ruangan setelah bel berbunyi.
Hal senada diungkap Bonaventura Arya, siswa SMA Pangudi Luhur Yogya. Meski bobot soal agak sulit, namun dirinya yakin setidaknya 70 persen dari soal yang disajikan bisa dikerjakan dengan benar. “Tidak terlalu sulit kok, ya optimis 70 persen benar,” ungkap Arya. Menurutnya, dalam soal Bahasa Inggris tersebut, yang dirasa paling sulit adalah soal-soal bacaan. Sementara untuk listening tidak ada gangguan saat mengerjakan, semua berjalan dengan lancar. “Besok (hari ini -Red) yang bikin khawatir, soalnya Matematika,” paparnya.
Lain halnya dengan Maryanto, siswa jurusan Teknik Otomotif di SMK Tamansiswa Yogya yang mengaku soal Bahasa Inggris relatif cukup sulit bila dibandingkan dengan ujian Bahasa Indonesia. Meski begitu, ia cukup optimis akan bisa mendapatkan hasil bagus karena waktu yang disediakan relatif memadai.
“Yang cukup sulit pada soal-soal listening,” ujar Maryanto. Dikatakan, materi soal dalam bentuk listening membutuhkan konsentrasi lebih banyak bila dibandingkan dengan materi soal dalam bentuk bacaan atau grammer. Tentunya, waktu yang tersedia banyak tersita untuk mengerjakan soal-soal listening.
Komentar serupa diungkapkan Septiana Siswiandaru dari SMK Muhammadiyah 4 Yogya, mengatakan, soal Bahasa Inggris cukup sulit, namun dia bersyukur bisa mengerjakannya. Ia berharap jawaban yang diisikan bisa betul dan akan lulus dengan nilai yang bagus. Diakuinya, mata pelajaran Bahasa Inggris merupakan ‘momok’ bagi dirinya. Beruntung ketika soal listening suara kaset jernih, sehingga memudahkannya dalam memahami soal.
Sementara itu, meski baru saja menjalani operasi, Dea Pramayu Fatonah, siswi SMK Muhammadiyah 4 Yogya, tetap bertekad mengikuti Unas. Karena kondisinya yang belum pulih, pihak sekolah memberi ruangan tersendiri untuk Dea di ruang UKS. Dea mengerjakan soal Unas sambil tiduran. Orangtuanya pun menunggui di halaman. Begitu selesai mengerjakan soal ujian pada hari kedua Selasa (21/4), oleh kedua orangtuanya, Dea langsung dibawa ke rumah sakit karena masih dalam tahap rawat jalan.
Menurut Kepala SMK Muhammadiyah 4 Yogyakarta Emiyati Ismail BA yang didampingi Ketua Unas M Imron SPd dan Humas Misbah Nurdin, pihak sekolah SMK Muhammadiyah 4 Yogya tempat mereka bertugas merupakan SMK dengan kompetensi keahlian Tata Busana. Ada 40 siswi yang mengikuti Unas menggunakan 2 lokal dan khusus untuk Dea menempati ruang UKS.

Sumber: www.kr.co.id